Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Mati Rasa

Gambar
Kini bunga itu telah mati Ia layu dan tak bernyawa Mahkota yang tak lagi indah Gugur bersama tetes bening air mata Teringat hujan kemarin malam Begitu deras mengusik kesunyian Bersama angin ia datang Menyelimuti jiwa yang tak tenang Kini pesona sang bunga telah sirna Ia terus tertunduk Tersapu angin terguyur hujan Tergeletak begitu saja tiada daya Tiada lagi yang perduli Tangan-tangan tak sudi menyentuhnya Tiada iba 'tuk sang bunga Terdengar ratapan tentang kejamnya dunia Mentari pun tak lagi tersenyum Awan kelabu tak henti menertawai sang bunga Semua t'lah cukup menyiksa Membawanya mati dalam keputusasaan fana

Dari Kami Untukmu

Gambar
Hari itu..... Kami masih buta Buta akan sebuah kata Kami terus bertanya-tanya Terus mencari sebuah makna Tetapi engkau datang dalam sebuah kegelapan Memberi setitik cahaya terang Hingga kami mampu membuka mata Mulai menemui titik-titik makna Dan waktu terus berlalu Kami mulai tahu Kau berikan ilmu Kau terangkan fiqih dan nahwu Bolfen standar menjadi saksi Dampar reot pun tak pernah lelah menjadi sandaran kami Untuk engkau malaikat berpeci Yang tak pernah lelah berjuang sendiri Tak pernah kau tunjukkan lelahmu Yang kami lihat hanya senyum teduhmu Namun, apa yang kau dapati Hanya bocah ingusan yang tak tahu diri Jika kau lelah kami tak pernah mengerti Jenuhmu menghadapi rengekan kami Ini bukan tentang kefanatikan atau obsesimu Tapi tentang ego kami yang mungkin tak mampu kau pahami Kami menyadari itu Dan kini yang tersisa hanyalah penyesalan yang membelenggu Hanya kata maaf yang dapat terungkap Tentang kenakalan-kenakalan kami, sifat menyebalkan kami, ...

Awal April Akhir Pertemuan

Gambar
Entahlah....  Malam ini begitu menyedihkan. Rabu malam, 11 april 2018 pukul 20.30. Dan kali ini aku harus benar-benar menerima kenyataan yang ada.  Perpisahan itu terjadi, bukan perpisahan tentang suatu hubungan,  tetapi sebuah pertemuan dimalam-malam yang indah itu telah sirna, sungguh berat menjalani semua. Pertemuan setiap malam yang selalu membawa nano-nano di hati, semua tak kan terulang kembali. Mungkin aku akan benar-benar merindukanmu besok, bahkan hari ini, malam ini setelah pertemuan terakhir ini aku sudah sangat merindukanmu. Aku tak tahu kapan kita bisa mengulang masa-masa indah seperti malam-malam yang lalu. Tapi aku benar-benar MERINDUKANMU!.  Maafkan aku yang selalu saja menyimpan rasa ini untukmu, mungkin ini tak pantas,  tapi apalah dayaku memang semua tak pernah bisa kutepis. "Ustadz" maafkan aku,  aku tahu ini salah,  aku telah terlalu dalam memendam semua rasa ini, dan sepertinya aku tak akan pernah bisa mencabut rasa ini. Kubi...