Surat untukmu


Berfikir dan Memutuskan

Aku tahu bahwa mencintaimu itu memang indah, dengan berbagai luka yang menjadi bumbu justru aku menikmatinya,
Aku tahu jika rasa ini tak pernah berbalas, tapi dengan tulus kurawatnya,
Bertahun-tahun kujaganya, dari benih hingga berakar, namun kutahu ia takkan pernah berbunga,
Tapi aku tak mengerti, mengapa aku bahagia bisa mencintaimu.
Kali ini, bukannya aku tak lagi mencintaimu
Hanya saja aku sudah berfikir, takkan menaruh harapan lagi padamu
Bukannya aku ingin berhenti berjuang
Hanya saja aku sudah berfikir, mungkin hati ini sudah terlalu lelah, lelah jika selalu saja berjuang sendiri
Ya! Aku masih mencintaimu, tapi kurasa akan sia-sialah jika aku terus saja seperti ini
Kali ini, sudah kuputuskan untuk takkan lagi ada siapapun itu dalam hati ini
Sampai pada saatnya aku benar-benar sudah siap untuk menerima siapapun itu
Yang mampu menerimaku juga dalam hatinya
Bukan untukmu, yang bahkan aku tak tahu apakah dalam hatimu bersinggah seseorang
Atau kau memang sengaja menutup hati untuk siapapun.
Yang jelas untuk kali ini saja, aku ingin mengucapkan terimakasih padamu
Terimakasih telah mengizinkan ku untuk menaruh rasa padamu,
Hingga tahun-tahun berlalu
Meski kutahu kau takkan membuka hati untukku
Kurasa cukup untuk penantian yang sia-sia ini
Harapan yang takkan terealisasi
Kepadamu yang sejujurnya masih dalam hati
Aku pergi!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Sepantasnya (Puisi)

Sebuah Jalan Panjang